06.23

Nanti


                Pun sampai nanti ajal menjemput, daku takkan pernah menghamba. Mengiba pada satu frase yang kau sebut rasa. Apalah nanti orang menyebut? Tak hirau daku akannya. Usahlah kau terka, nanti-nanti hikayat ini tetap adanya. Sedia  kala.

                Pun sampai nanti pekuburanku menanti, daku tetap takkan berpaling dari satu titik ini. Apalah nanti orang menghina?  Tak cemas daku akannya. Pada akhirnya nanti kau akan tetap mengerti, hikayat ini tetap adanya. Seperti mula.

0 komentar:

Posting Komentar