Pun
sampai nanti ajal menjemput, daku takkan pernah menghamba. Mengiba pada satu
frase yang kau sebut rasa. Apalah nanti orang menyebut? Tak hirau daku akannya.
Usahlah kau terka, nanti-nanti hikayat ini tetap adanya. Sedia kala.
Pun
sampai nanti pekuburanku menanti, daku tetap takkan berpaling dari satu titik
ini. Apalah nanti orang menghina? Tak
cemas daku akannya. Pada akhirnya nanti kau akan tetap mengerti, hikayat ini
tetap adanya. Seperti mula.
0 komentar:
Posting Komentar