06.24

Surat dari Ibu

             Kembalilah sayang, sebelum benar matahari berpulang. Tinggal menyisakan senja senyap di kejauhan. Menanggalkan kering kerontang tanah penghabisan. Menyesapkan derit angin yang melaju tak bertuan.

                Kembalilah sayang, lekas saat gigil dingin mulai merengkuhmu.  Kesiur angin siap mengiringi langkahmu, dalam petak-petak kecil jalanan yang engkau lewati. Dan semburat langit nanti telah tiada.


                Kembalilah anakku. Di sinipun ibu tetap merapal do’a. Masih setia merajut mimpi-mimpi peraduanmu dulu. Menjadi penyokong setiap asamu. Ibu mesti tetap menunggu dengan setampuk kebahagiaanmu.

0 komentar:

Posting Komentar